1.
Upacara Babad
Dalan Sodo
Waktu : Jum’at Kliwon, 11 Mei 2012 (Setiap
tahun sekali. Namun setiap tahun jatuh bulannya tidak menentu, karena dikaitkan dengan jatuhnya musim
Labuh [musim menabur benih polowijo].)
Tempat : Balai Desa Sodo, Paliyan
Keterangan : Berziarah ke makam Ki Ageng Giring dan
acara Tasyakuran dengan kenduri
Persiapan
upacara diawali dua hari sebelum hari “H”. Sedangkan pada puncak acara
diselenggarakan acara pokok yaitu Pengajian. Pengajian ini dilokasikan di
Masjid didekat Makam Ki Ageng Giring yang didukung dengan keramaian yang
suasananya mirip dengan Pasar Malam.
Maksud
dari kedatangan untuk melihat dari dekat tentang Upacara Tradisi Babat Dalan,
juga sekaligus bermaksud untuk berziarah ke makam Ki Ageng Giring. Upacara
Babat Dalan itu sendiri oleh masyarakat setempat bertujuan memohon kepada Tuhan
Yang Maha Esa, agar selalu diberikan keselamatan baik lahir maupun batin,
sekaligus untuk memperingati wafatnya Ki Ageng Giring.
·
Asal Usul Tradisi Babat Dalan
Keterangan
dari M. Ng Suharsosartoyo juru Kunci makam Ki Ageng Giring :
Karena mencarinya makam tersebut dengan cara Babat Babat,
maka ditarik kesimpulan, bahwa dua versi tersebut saling mendukung terjadinya
asal usul Upacara Tradisi Babat Dalan di desa Sodo. Karena versi pertama Babat
babat memasukkan keyakinan Agama Islam, dan versi kedua Babat Babat ilalang dan
semak belukar, sehingga menemukan Ki Ageng Giring yang wafatnya pada hari
Jum’at Kliwon maka untuk mengingat ingat Peristiwa tersebut, dibuatlah Upacara
Tradisi Babat Dalan oleh masyarakat setempat yang jatuh pada hari Jum’at Kliwon
sampai sekarang ini.
2.
Upacara
Bersih Desa Bobug
Waktu : Senin Pon, 14 Mei 2012
Tempat : Rumah Adat Bobug, Putat, Patuk
Keterangan : Upacara Kenduri diiringi kesenian tradisional
Waktu : Minggu Legi, 27 Mei 2012
Tempat : Bangsal Sewoko Projo, Kabupaten Gunungkidul
Keterangan : Tirakatan dan upacara resepsi dengan memotong tumpeng
4.
Upacara
Bersih Desa Karangrejek
Waktu : Senin Kliwon, 25 Juni 2012
Tempat : Balai Desa Karangrejek, Wonosari
Keterangan : Upacara Kenduri diiringi kesenian tradisional
Upacara adat dimeriahkan dengan kirab Gunungan hasil
pertanian sebagai simbol ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME. Upacara
tersebut juga menjadi wahana bersosialisasi dan mengapresiasikan kesenian warga
masyarakat Karangrejek.
Upacara adat Karangrejek diawali dengan kenduri yang
dilaksanakan di tiap padukuhan. Tiap padukuhan memepersiapan Gunungan untuk
diarak ke balai desa Karangrejek. Kirab gunungan yang diikuti tujuh padukuhan
ini semarak dengan simbol simbol kesenian adat dan himbauan kepada masyarakat
untuk bersatu.
Ratusan warga yang mengenakan pakaian adat Jawa turut meraimaikan kirab budaya
tersebut. Iring – iringan gunungan hasil Bumi yang diikuti oleh simbol hewan
dan kreativitas seni warga mampu menyedot perhatian warga masyarakat lainnya
untuk turut menyaksikan jalannya kirab tersbut. Upacara adat ini dilaksanakan
secara turun temurun sebagai bentuk rasa syukur kehadapan sang Pencipta atas
berkah yang diberikan selama ini.
5.
Upacara
Bersih Desa Mulo
Waktu : Jum’at Kliwon, 15 Juni 2012
Tempat : Balai Desa Mulo, Wonosari
Keterangan : Upacara Kenduri diiringi kesenian tradisional
6.
Upacara
Sadranan Sendang Logantung
Waktu : Rabu Pahing, 27 Juni 2012
Tempat : Sendang Logantung, Sumberejo, Semin
Keterangan : Sedekah bumi di mata air sendang
7.
Upacara
Bersih Desa Kepek
Waktu : Sabtu Pahing, 7 Juli 2012
Tempat : Balai Desa Kepek
Keterangan : Upacara Kenduri diiringi kesenian tradisional
8.
Upacara
Sadranan Gunung Kembar
Waktu : Senin Legi, 16 Juli 2012
Tempat : Desa Jurangjero, Ngawen
Keterangan : Setelah Juru Kunci menikrarkan, Upacara rebutan sesaji
diiringi kesenian tradisional
9.
Upacara
Sadranan
Waktu : Senin Legi, 16 Juli 2012
Tempat : Desa Beji, Kecamatan Ngawen
Keterangan : Setelah Juru Kunci menikrarkan, Upacara rebutan sesaji
diiringi kesenian tradisional
10.
Upacara
Bersih Desa Wonosari
Waktu : Rabu Kliwon, 20 Juli 2012
Tempat : Balai Desa Wonosari, Wonosari
Keterangan : Upacara Kendiri diiringi kesenian tradisional
11.
Upacara
Bersih Desa Gubug Gede
Waktu : Minggu Pahing, 22 Juli 2012
Tempat : Desa Ngalang, Gedangsari
Keterangan : Upacara Kenduri diiringi kesenian Tayub
12.
Upacara
Cing-Cing Goling
Waktu : Kamis Kliwon, 9 Agustus 2012
(setiap tahun). Perhelatan ini jatuh pada pascapanen ke-2 yaitu sekitar bulan
Mei, Juni, dan Juli dan berlangsung menurut hari dalam pasaran Jawa yaitu hari
Senin Wage atau Kamis Kliwon.
Tempat : Upacara Cing-cing Goling dilaksanakan
di Bendungan Dawe (Bendungan Kedung Dawang). Di tengah upacara biasanya.
Padukuhan Gedangan, Desa Gedangrejo,
Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul.
Keterangan : Upacara Kenduri diiringi kesenian tradisional. Upacara Cing-cing
Goling merupakan upacara adat sebagai ritual penghormatan terhadap roh leluhur
ataupun roh pelindung masyarakat di Padukuhan Gedangan. Dapat dikategorikan
sebagai upacara selamatan atau ungkapan rasa syukur.
Masyarakat dipimpin oleh pemuka adat berdoa. Di tengah
ritual biasanya juga ditampilkan cerita rakyat yang berbentuk fragmen. Upacara
tradisional kenduri dan peragaan yang dimainkan oleh 22 pria dan seorang
wanita, menggambarkan perjalanan Kyai Wisang Sanjaya dari Kerajaan Majapahit
bersama istrinya yang selalu digoda oleh para pemuda nakal, dan selamat sampai
di Desa Gedangan.
Pengunjung yang menghadiri upacara ini diberi ayam panggang, lauk pauk, serta
nasi sebagai ucapan terimakasih karena sudah mengikuti acara.
Konon Upacara Cing-cing Goling merupakan ungkapan rasa
syukur atas keberhasilan panen masyarakat setempat dan para pelarian dari
Kerajaan Majapahit. Peristiwa pelarian orang-orang Kerajaan Majapahit
ditengarai terjadi ketika Kerajaan Majapahit berada di ambang keruntuhan pada
abad ke-15. Saat itu Kerajaan Majapahit diperintah oleh Raja Brawijaya V. Para
pelarian yang dipimpin oleh Wisang Sanjaya dan Yudopati ini, menempuh
perjalanan dari Jawa Timur hingga tiba di daerah Gedangan.
Di daerah ini, Wisang Sanjaya,
Yudopati, dan pelarian lainnya mencoba membaur dengan penduduk sekitar yang
tinggal lebih dulu. Penduduk setempat menerima mereka karena sikap mereka yang
dikenal ringan tangan dan mudah bergaul. Ditambah lagi, penduduk setempat
menganggap para pelarian ini telah berjasa besar dalam membantu mengamankan
daerah Gedangan dari serbuan para penjahat yang kala itu sering datang dan
mengincar hasil panen para penduduk.
Selain membantu mengusir para penjahat, pelarian dari
Kerajaan Majapahit ini juga berusaha memajukan pertanian dengan cara membuat
bendungan di Kali Dawe. Bersama dengan masyarakat setempat, para pelarian ini
bahu-membahu membuat bendungan agar sawah di sekitar daerah Gedangan tidak
kekurangan pasokan air. Usaha ini membuahkan hasil, sawah-sawah milik para
penduduk Gedangan tidak pernah mengalami kekeringan.
13.
Upacara
Bersih Telaga Jonge
Waktu : Minggu Pahing, 30 September 2012
Tempat : Desa Pacarejo, Semanu
Keterangan : Upacara Kenduri sebagai rasa syukur kepada Tuhan YME karena
tersedia air untuk berbagai keperluan
14.
Upacara
Sedekah Laut Baron
Waktu : Kamis Pon, 15 November 2012
Tempat : Pantai Baron, Desa Kemadang, Tanjungsari
Keterangan : Upacara Kenduri dan sesaji dilarung di laut
Upacara
tradisi yang merupakan warisan leluhur nenek moyang sudah banyak dihilangkan oleh
penerusnya, namun lain halnya dengan masyarakat di Kabupaten Gunungkidul yang
warganya masih kental memelihara adat istiadatatnya n buktinya nyata adalah
yang akan dilakukan oleh masyarakat dipesisir Pantai Baron besok pada Kamis
(17/12), yang akan mengadakan perayaan Upacara Adat Sedekah Laut Pantai Baron.
Budaya adat yang beragam di kabupaten Gunungkidul senantiasa bisa memancarkan
pesona wisata yang menumbuhkan rasa kecintaan terhadap budaya bangsa
Indonesia khususnya di Gunungkidul.
Penyelenggaraannyapun
telah dikemas sedemikian rupa bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten
Gunungkidul sehingga pesona yang unik dan menarik itupun diupayakan bisa
menjadi magnet bagi wisatawan yang berkunjung di obyek wisata tersebut, yang
akan berdampak pada tergeraknya perekonomian masyarakat dan berujung pada
peningkatan PAD Gununghkidul.
Guna menambah daya tarik wisatawan
kemasan sedekah laut Pantai Baron akan diikuti pula dengan serangkaian kegiatan
Baksos dilingkungan obyek wisata, kenduri, larungan ubo rampe (jodhang/gunungan)
ke tengah lautan, ramah tamah dengan semua peserta upacara adat, seni
tradisional dan ucapan puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah
memberkahi dan emmberikan keselamatan selama mereka mencari rejeki di pesisir
Pantai Baron tersebut.
15.
Upacara
Sedekah Laut Kukup
Waktu : Kamis Pon, 15 Novenber 2012
Tempat : Pantai Kukup, Desa Kemadang, Tanjungsari
Keterangan : Upacara Kenduri dan sesaji dilarung di laut
16.
Pentas
Karawitan
Waktu : Kamis Kliwon malam setiap bulan (Malam Jum’at Legi)
Tempat : Bangsal Sewokropojo, Wonosari
Keterangan : Pentas Kesenian Karawitan 18 Kecamatan se-Kabupaten
Gunungkidul secara bergantian tiap bulan